Sejarah Putri Cempo di Desa Bonang

Setengah riwayat menyebutkan bahwa Putri Campa nama aslinya Dewi kasyifah putri S. Ibrahim Asmarakandi. Ketika masih kecil Putri Campa pergi menutut ilmu hingga sampai di negeri Campa. 

Seorang ahli sejarah meyebutkan bahwa Campa terletak di Kamboja (Indocina ), tetapi yang lain menyebutkan bahwa Campa terletak di Aceh.

Di Negara Campa tersebut Kasyifah diambil anak angkat oleh seorang Tionghoa (Cina). Setelah diambil sebagai anak angkat, nama Kasyifah diganti dengan nama Indrawati. Setengah riwayat juga meyebutkan bahwa Kasyifah juga bernama Asiyah.

Oleh orang Cina tersebut Indrawati dihadiahkan kepada Raja Majapahit Prabu Brawijaya ke V, dengan suatu permintaan agar bangsa Cina diperbolehkan untuk tetap tinggal di tanah Jawa dan dijaga keselamatanya.

Prabu Brawijaya sangat terkesan dan tertarik akan kecantikan Dewi Indrawati, beliau menerima hadiah tersebut dengan senang hati, serta meluluskan permintaan Cina tersebut . Dari hasil perkawinan Prabu Brawijaya dengan Dewi Indrawati lahirlah R. Sultan Patah yang nantinya akan bergelar sebagai Sultan Kerajaan Islam Demak Bintoro.

Setelah Raden Patah ditetapkan oleh para Wali Tanah Jawa dalam musyawarahnya di Ngampel sebagai Sultan Kerajaan Demak yang berkuasa sekitar tahun 1500 - 1518 M . Saat itu Dewi Indrawati berkeinginan untuk menengok putranya yang dikabarkan telah menjadi Raja Kerajaan Islam Demak Bintoro. Kedatangan Dewi Indrawati, di Demak sedang berlangsung Musyawarah Para Wali untuk membahas perkembangan agama Islam di tanah Jawa. Atas permintaan R. Ibrahim Sunan Bonang, serta persetujuan R. Patah beserta Ibunya Dewi Indrawati diajak ke Bonang Lasem untuk mengajar dan dan memimpin para Muslimat di Bonang. Akhirnya Putri Campa/Dewi Indrawati ibu Raden Patah menjadi muballighah hingga akhir hayatnya. Beliau wafat dan dimakamkan di dekat Pasujudan Kanjeng Sunan Bonang di desa Bonang Lasem.

0 komentar :

Posting Komentar